(0341)567475 sastra@um.ac.id
Salma Al Mardhiyyah Juara Di Ajang International Essay Contest for SEA-Teacher

Salma Al Mardhiyyah Juara Di Ajang International Essay Contest for SEA-Teacher

Rabu 13 November 2019 lalu, salah satu mahasiswi Universitas Negeri Malang (UM), Salma Al Mardhiyyah, berpartisipasi dalam ajang kompetisi International Essay Contest for SEA-Teacher Alumni 2019 yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Lampung. Kompetisi ketat yang diikuti oleh alumni-alumni program SEA-Teacher Project tersebut telah diseleksi sebelumnya hingga sepuluh besar, yang kemudian sepuluh finalis tersebut mempresentasikan hasil esai mereka di Unila. Adapun program SEA-Teacher Project, yang merupakan singkatan dari Southeast Asian Student Teacher Exchange adalah program pertukaran calon-calon guru se-Asia Tenggara, yang diselenggarakan oleh Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) setiap tahun. Terdapat 107 universitas-universitas dari Indonesia, Filipina, Vietnam, Thailand, dan Malaysia yang turut mengirimkan delegasi untuk praktek mengajar dalam kurun waktu satu bulan.

 

Kompetisi International Essay Contest for SEA-Teacher Alumni 2019 yang diadakan oleh Unila merupakan kegiatan follow-up tahunan yang juga dalam pengawasan Kemendikbud dan SEAMEO, juga pemerintah setempat, dimana para alumni dari seluruh angkatan menuliskan esai ilmiah mengenai tema yang berhubungan dengan pentingnya literatur untuk pendidikan dan masa depan ASEAN yang lebih baik. Sepuluh finalis esai international tersebut berasal dari berbagai universitas dari Indonesia dan Filipina: Universitas Sriwijaya, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Negeri Makassar, Universitas Tidar, Universitas Negeri Lampung, Pangasinan State University, Mindoro State College of Agriculture and Technology dan Universitas Negeri Malang. Pada hari Rabu, 13 November 2019, Salma membawakan presentasi esainya yang berjudul Integrating Methods and Media in Teaching through Diversity. Salma sama sekali tidak menyangka ketika namanya disebut sebagai Juara 2 International Essay Contest. Keinginannya untuk membagikan pengalaman selama mengajar sebulan penuh di Chiang Rai, Thailand Utara pada bulan Agustus lalu menjadi dasar alasan mahasiswi semester tujuh yang memang mencintai dunia pendidikan ini untuk mengikuti International Essay Contest for SEA-Teacher Alumni 2019.

 

Salma mengakui bahwa pengalaman menghadapi peserta didik yang memiliki latar belakang budaya, tradisi, agama, dan ras merupakan hal yang takkan terlupakan baginya. Perbedaan yang ada bukanlah suatu rintangan yang tak dapat dilewati, justru, menurut Salma, dapat menjadi sumber pembelajaran untuk murid dan guru. Salma harus menghadapi tantangan yang ada, yakni perbedaan bahasa, agar dapat menyampaikan materi pembelajaran kepada murid-muridnya di Chiang Rai Municipality School 2. Selama sebulan penuh ia mengajar, Salma diberikan 12 kelas yang terdiri dari 230 murid sekolah dasar dan taman kanak-kanak. Pada awalnya, seluruh partisipan SEA Teacher Project diharuskan menggunakan bahasa Inggris sebagai jembatan penghubung kepada murid-murid di negara tujuan, akan tetapi, faktanya, kebanyakan siswa di Thailand tidak mengerti bahasa Inggris, baik dalam bentuk tulisan maupun ucapan.

 

Melalui presentasinya yang berdurasi 10 menit, Salma menjelaskan pentingnya memilah metode dan media ajar yang tepat, disesuaikan dengan kemampuan, karakteristik, dan bakat minat peserta didik. Salma memanfaatkan boneka tangan dan flashcards yang ia buat sendiri. Keaktifan peserta didik yang masih berusia belia tersebut juga menjadi faktor Salma memilih metode ajar Total Physical Response (TPR), yakni belajar dengan menggunakan aktivitas fisik seperti menari. Bahkan, para siswa menjadi sangat antusias dalam menjawab pertanyaan pada flashcards hingga mereka berlarian ke depan kelas agar sang guru dapat melihat mereka. Salma menambahkan bahwa membawa dunia untuk menjadi subyek eksplorasi anak dalam pembelajaran juga tak kalah penting, untuk menambahkan wawasan akan negara-negara di dunia dan meningkatkan rasa toleransi antar sesama. Jika ingin membaca lebih lanjut mengenai kisah pahit-manis yang Salma lalui selama merantau di Negeri Gajah Putih, buka saja blog yang telah ditulisnya di: http://storiesofsalma.wordpress.com

Salma Al Mardhiyyah (Pend. Bhs. Inggris 2016)

id_IDIndonesian