(0341)567475 sastra@um.ac.id
Elwin Walimatul Fara (Sastra Arab) Delegasi Indonesia pada AYIMUN 2019 di Malaysia

Elwin Walimatul Fara (Sastra Arab) Delegasi Indonesia pada AYIMUN 2019 di Malaysia

Asia Youth International Model United Nation (AYIMUN) adalah salah satu simulasi konferensi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dimana peserta saling berkompetisi untuk menjadi delegasi terbaik. Dalam konferensi ini peserta berdiskusi mengenai isu-isu hingga peristiwa hangat yang terjadi di dunia. Dalam diskusi tersebut setiap peserta akan mewakili satu negara dengan topik yang berbeda untuk setiap peserta. Pada tahun 2017 AYIMUN diselenggarakan di Malaysia yang diikuti oleh 620 peserta dari 45 negara. Sedangkan berikutnya, diikuti oleh 1066 peserta dari 70 negara yang diselenggarakan di Bangkok-Thailand. Kegiatan ini diikuti oleh peserta dari usia 17-25 tahun (student, post graduate student, non-goverment Organization/Media person/practitioner).

AYIMUN mengajarkan peserta tentang diplomasi hubungan Internasional, riset, public speaking, debat, dan skill menulis dalam berpikir kritis, kerjasama dan kemampuan kepemimpinan. Peserta dalam konferensi ini diharuskan untuk melakukan riset sebelum konferensi yang kemudian akan didiskusikan dan didebatkan dengan delegasi lain. AYIMUN ini penting untuk meningkatkan pengalaman Internasional dengan membawa isu di abad ke-21 ini sehingga meningkatkan pengetahuan para delegasi tentang PBB, melatih berpikir kritis mengenai isu-isu global serta melatih peserta untuk menyelesaikan permasalahan Internasional dan mengasah skill diplomasi.

Banyak pengalaman yang saya dapatkan dengan mengikuti AYIMUN yang diselenggarakan pada tanggal 25-28 Agustus 2019 di Putrajaya, Malaysia. Acara ini bertemakan “Human Security Agenda in The Globalized World”. Saya sebagai delegasi dari negara Croatia pada council United Nation Environment Program membahas tentang “Combating the use of single-use plastics and reducing the size of ‘seventh (plastic) continent”. Disana kami berdiskusi tentang apa saja yang termasuk plastik sekali pakai, bahan pembuatannya, dampak yang terjadi pada lingkungan, dan bagaimana solusi untuk pencegahannya. Selain membahas tentang topik-topik pada setiap council, kami diharuskan untuk membuat working project dan draft resolution sebagai hasil akhir dari pembahasan selama meeting session.

 

 

Nama               : Elwin Walimatul Fara

NIM                : 160231603284

Prodi               : S1 Pendidikan Bahasa Arab

Jurusan            : Sastra Arab

Kebanggan Salma Al Mardhiyyah Mengikuti SEAMEO SEA Teacher Project Batch VIII Tahun 2019

Kebanggan Salma Al Mardhiyyah Mengikuti SEAMEO SEA Teacher Project Batch VIII Tahun 2019

SEA Teacher Project atau Pre-Service Student Teacher Exchange in Southeast Asia merupakan program yang diinisiasi oleh Southeast Asian Ministers of Education (SEAMEO) yang melibatkan negara-negara di Asia Tenggara. Sebelas negara anggota SEAMEO turut bekerjasama dalam proyek ini demi meningkatkan kualitas pendidikan di Asia Tenggara dan merevitalisasi pendidikan guru, juga untuk terus membangun dan meningkatkan kualitas guru di wilayah negara asal. Program SEA Teacher Project Batch 8 berlangsung dari bulan Agustus hingga akhir September 2019 dengan MoU yang telah ditandatangani oleh kurang lebih 107 perwakilan universitas dari dalam dan luar negeri, 49 diantaranya merupakan universitas-universitas Indonesia, 43 universitas dari Filipina, satu universitas dari Malaysia, 12 universitas dari Thailand, dan dua universitas dari Vietnam.

Adapun universitas yang menjadi penyelenggara atau host bagi kelompok saya, yang terdiri dari 19 mahasiswa dari Indonesia dan Filipina adalah Chiang Rai Rajabhat University atau disingkat CRRU. Kami disambut dengan hangat pada hari pertama, serta diberikan penjelasan lebih lanjut mengenai kegiatan selama empat pekan di provinsi yang terletak di Thailand Utara ini. Pada minggu pertama, kami melalui sesi orientasi, yakni sesi dimana kami saling mengenal sesama delegasi serta disebarkan menuju sekolah masing-masing yang berjauhan lokasi. Kami juga diberikan pengenalan mengenai sekolah yang dituju dan masa observasi selama tiga hari. Pekan kedua dilanjutkan dengan penyusunan lesson plan yang kelak akan digunakan untuk pekan selanjutnya. Teaching week merupakan masa-masa tersulit kami selama mengikuti proyek ini- dimana kami dituntut untuk mengajar murid-murid yang kami tidak mampu berkomunikasi dengan bahasa yang mereka ketahui. Berbagai metode dan media telah saya manfaatkan demi kelancaran kegiatan belajar mengajar dengan para murid, diantaranya nursery rhymes, video, hand puppet, flashcards, dan serangkaian games yang sangat menarik hati mereka. Minggu terakhir merupakan minggu refleksi, dimana guru mentor dan supervisor setiap sekolah bertemu dengan pihak universitas yang terkait untuk membicarakan hasil evaluasi kinerja partisipan SEA Teacher Project selama berada di sekolah tersebut.

Tanpa terasa, empat pekan berlalu begitu cepat bagi saya. Rasanya seolah baru kemarin saya tiba di sekolah, menyapa murid di pagi hari dengan memberikan wai kepada murid, turut makan siang bersama guru di sekolah, hingga menyaksikan murid-murid TK tidur siang. Pengalaman yang telah saya peroleh selama mengikuti program ini tidak akan pernah saya lupakan. Mengajak murid-murid untuk mengikuti gerakan badan saya, menirukan bahasa Thailand yang merupakan terjemahan dari apa yang ingin saya ucapkan kepada murid-murid, sungguh membekas dalam hati saya. Saya masih teringat ketika murid-murid tersebut memeluk saya erat pada hari terakhir saya mengajar- seraya berucap, “Don’t go, Teacher Miaowmiaow (nama Thailand saya disana)!” Saya teringat antusiasme yang mereka berikan ketika saya berusaha menjelaskan pelajaran pada saat itu kepada mereka, saat saya mendiskusikan dengan guru mentor mengenai media yang ingin saya terapkan di kelas demi mendobrak rintangan pada saat itu- language barrier. Begitu banyak ilmu dan nilai moral yang saya peroleh selama berada di Chiang Rai. Satu bulan sungguh sangat cepat berlalu- rasanya, tidak cukup bagi saya untuk dapat memberikan banyak kepada murid-murid saya di Chiang Rai- akan tetapi, saya telah memberikan yang terbaik. Saya tahu bahwa mereka tidak akan melupakan saya, saya pun tidak akan pernah melupakan mereka.

Terdapat pula beberapa momen yang menurut saya sungguh pantas diapresiasi- ketika Sarah, teman saya dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto, dan saya, menampilkan tari tradisional yang diiringi oleh lagu “Tokecang” di hadapan ratusan murid-murid Chiang Rai Municipality School 2. Mereka sangat antusias menyaksikan tarian kami, beberapa bahkan turut serta melenggak-lenggokkan tangan, menirukan gerakan kami. Kami juga menampilkan tarian Maumere sebagai penampilan terakhir pada Closing Ceremony di Chiang Rai Rajabhat University bersama-sama sebagai penampilan dari Indonesia- tepuk tangan riuh kami terima dari mahasiswa-mahasiswa CRRU berserta dosen dan staf panitia program ini. Empat minggu yang kami jalani bersama membuat persahabatan kami terjalin erat, hingga saat berpisah tiba dan air mata berlinangan di setiap sudut. Program ini ditutup dengan presentasi masing-masing delegasi yang dikirimkan kepada sekolah-sekolah di penjuru Chiang Rai, yang dapat berupa video maupun slide PPt. Terakhir, kami berfoto bersama dan diberikan kaos oleh Presiden Hubungan Internasional dari CRRU serta sertifikat atas partisipasi kami dalam program yang sungguh mengesankan ini.

Salma Al Mardhiyyah (Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris 2016)

2 Surat Tugas

Scan 2 Sep. 2019

Miss Salma Al Mardhiyyah (1)

Imroatul Karimah, Mahasiswi FS UM Berhasil Mendapat Gelar Runner UP 5 Pemilihan Duta Mahasiswa Berprestasi (Brand Ambassador The Platinum Skills) 2019

Imroatul Karimah, Mahasiswi FS UM Berhasil Mendapat Gelar Runner UP 5 Pemilihan Duta Mahasiswa Berprestasi (Brand Ambassador The Platinum Skills) 2019

Lembaga The Platinum skills Indonesia mencari duta mahasiswa berprestasi nasional 2019 untuk menjadi Brand Ambassador bagi pemuda Indonesia yang membawa nama Lembaga dan juga Universitas asal duta mahasiswa tersebut. Duta yang terpilih akan melakukan kegiatan kepemudaan di dalam atau pun luar negeri, berkesempatan mengikuti Global Youth Model United Nations di Malaysia atauu Thailand pada Juni 2020, dan menjadi bintang iklan untuk produk pendidikan dan kepemudaan.

Lomba ini memiliki seleksi yang sangat panjang dari berkas administrasi prestasi akademik dan non akademik, Video Challenge, hingga Telephone Interview. Lomba ini diikuti 3.976 pendaftar SD,SMP, SMA, dan mahasiswa. Dari banyaknya peserta yang melakukan tahap penyeleksian yang ketat, diambil 70 peserta Grand Finalist yang memenuhi kriteria sebagai duta Siswa/Mahasiswa Berpretasi Nasional.

Grand Final pemilihan duta Mahasiswa Berprestasi ini teah dilaksanakan di hotel Core Bonnet, Surabaya pada 9-10 Agustus 2019. Penilaian babak grand final dilakukan pada saat karantina para grand finalist melalui 3 tahap penjurian: Presentasi acara amal (Charity/Fund Raising), penampilan bakat, dan wawancara.

Tujuan kegiatan Pemilihan Duta Mahasiwa Berpretasi Nasional 2019, yaitu Mencetak generasi bangsa yang memiliki jiwa pemuda yang positif, Menciptakan wadah bagi berkumpulnya pemuda-pemuda hebat dari seluruh wilayah Indonesia, Mengadakan pelatihan Soft skill untuk masa depan bangsa Indonesia. kemudian, hasil yang diperoleh oleh terselenggaranya kegiatan ini adalah sebagai berikut: Duta mahasiswa menjadi Role Model bagi pemuda Indonesia, Duta mahasiswa mewakili Indonesia di ajang perlombaan Internasional seperti MUN Malaysia atau Thailand 2020, Duta mahasiswa menjadi pembicara kepemudaan dan pendidikan di seminar-seminar, Duta mahasiswa menjadi bintang iklan pada produk atau brand pendidikan.

Hasil dari kegiatan ini adalah mahasiswi dari Universitas Prasetya Mulya Jakarta , terpilih menjadi juara 1, atas nama Hyacynthia Kesuma. Juara Runner Up satu atas nama Adurrahman Alfatih dari Universitas Indonesia. juara Runner Up 2 diraih Harris Hendrik dari Universitas Gadjah Mada. Kemudian, juara Runner Up 3 diraih Solahuddin Al-ayubi dari Universitas Muhammadiyah Malang. Juara Runner Up 4 adalah William Jr.Boom Alwer dari Universitas Udayana. Sementara itu, juara Runner Up 5 diraih oleh Imroatul karimah dari Universitas Negeri Malang.

Satu Emas dan Satu Perunggu Di Ajang PIMNAS XXXII Bali

Satu Emas dan Satu Perunggu Di Ajang PIMNAS XXXII Bali

Mahasiswa Fakultas Sastra UM kembali menorehkan prestasi membanggakan, meraih Emas pada kategori Poster dan Perunggu pada kategori Presentasi PKM-K (PKM-Kewirausahaan) di ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional XXXII di Universitas Udayana, Bukit Jimbaran Bali.

KONTINGEN PEKAN ILMIAH MAHASISWA NASIONAL (PIMNAS) KE-32 BALI DARI FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

  1. Tim: Visualisasi “SIGUMUL” Simpang Lima Gumul sebagai Karakter Kartun dalam Inovasi Merchendise untuk Meningkatkan Potensi Budaya dan Pariwisata di Kediri

Ketua            : Leny Suryani (NIM 150251602334 Jurusan Seni dan Desain)

Anggota        : 1. Dwi Yudi Novitasari (NIM 150251602148 Jurusan Seni dan Desain)

  1. Rahmi Rabbani (NIM 150253607905 Jurusan Seni dan Desain)
  2. Elvira Ika Prastia (NIM 160422608250 Jurusan Akuntansi)

 

  1. Tim: LALA AND LILO : Buku Cerita Berbunyi sebagai Inovasi Metode Pembelajaran Bahasa Inggris untuk Anak Usia Prasekolah

Ketua            : Alif Hanifatur Rosyidah (NIM 170221607060 Jurusan Sastra Inggris)

Anggota        : 1. Hafizah Islami Rahmadina (NIM 170413618291 Jurusan Manajemen)

  1. Indra Nurdien Hakim (NIM 170534629034 Jurusan Teknik Elektro)
  2. Nilna Almunaa Brilliarahma Hermanto (NIM 180253611508 Jurusan Seni dan Desain)
  3. Rifki Fajar Fitrianto (NIM 180535632570 Jurusan Teknik Elektro)

 

TDDC-2019 Taiwan Digital Design Camp

TDDC-2019 Taiwan Digital Design Camp

Kemampuan dan prestasi sivitas akademika Universitas Negeri Malang (UM) kembali patut diapresiasi dikancah internasional. Kali ini, TIM UM yang berasal dari Fakultas Sastra Jurusan Seni dan Desain UM menjadi salah satu dari lima tim yang berhasil lolos dalam TDDC-2019 Taiwan Digital Design Camp Chapter II. Tim ini terdiri dua mahasiswa yakni Muhammad Idris Setiawan dan Maghfirah Aginda Putri, serta Andreas Syah Pahlevi, S.Sn., M.Sn. sebagai pembimbing.
TDDC-2019 berlangsung di Taiwan sejak 13 Juli hingga 23 Agustus 2019. Kegiatan ini bertujuan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan peserta dengan konsep kerja sama sebagai tim dan sharing dengan praktisi, pendidik dan mahasiswa dari Taiwan. Kegiatan tersebut diadakan oleh TEEP@ASIAPLUS Ministry of Education Taiwan yang bekerja sama dengan Da-Yeh University selaku tuan rumah.
Dalam kamp desain ini terdapat dua kategori, yaitu kategori Animation Design dan Mobile Video Advertising. Untuk lolos dalam TDDC-2019, Tim UM yang menjadi peserta dalam kategori Mobile Video Advertising telah bersaing dalam proses seleksi dengan sekitar 50 tim dari Perguruan Tinggi serta Sekolah Menengah Kejuruan lainnya. Dari proses seleksi tersebut, terpilih lima tim terbaik untuk mewakili Indonesia, dua tim untuk kategori Animation Design dan Mobile Video Advertising sejumlah tiga tim.
Selama TDDC-2019, peserta diberi kesempatan untuk belajar dan memperdalam skill yang dibina oleh para professor dan praktisi industri. Para peserta juga memiliki tugas besar mempersiapkan diri untuk kompetisi internasional, Oscar Award 2020. Selain dari segi kompetensi dan skill, mereka juga belajar tentang cross culture dengan mahasiswa lokal taiwan.
Diakhir kegiatan seluruh peserta berkolaborasi mendapat tantangan untuk membuat exhibition international yang dilaksanakan selama 2 hari. Muhammad Idris Setiawan menuturkan bahwa banyak manfaat yang didapatkan dari TDDC-2019. “Dari kegiatan ini dapat dibangun relasi dengan kampus di Taiwan untuk menjalin kerja sama dalam berbagai hal, seperti beasiswa studi, seminar intenasional dan exhibition,” ungkapnya. Melalui kegiatan ini, disisi lain Tim UM juga sedang mempersiapkan dan mematangkan startup yang digagasnya bersama para expert di Taiwan untuk mengikuti kompetisi bisnis nasional yang akan dilaksanakan pada akhir tahun 2019 di Indonesia.

Mahasiswa UM Tergabung dalam Kegiatan International Youth Javanese Culture Camp 2019

Mahasiswa UM Tergabung dalam Kegiatan International Youth Javanese Culture Camp 2019

International Youth Javanese Culture Camp 2019 (IYJCC) dilaksanakan pada 31 Juli-4 Agustus 2019 di Desa Senden, Boyolali. Kegiatan ini merupakan salah satu program yang menampung ide-ide pemuda dan mencoba memberi inspirasi melalui pendekatan sosial dengan pengenalan budaya Jawa sebagai identitas diri Bangsa. Melalui program ini, para delegasi dari setiap negara akan memperoleh kesempatan untuk bergabung dalam seri acara yang melibatkan pengajaran, pelatihan budaya, hingga penampilan dan turut serta berpartisipasi dalam acara ritual budaya di daerah tersebut. Kegiatan ini diikuti oleh 35 peserta dari 6 negara, meliputi Indonesia, India, China, Vietnam, Laos, Brunei Darussalam. IYJCC diadakan oleh Sudec International dan berkolaborasi dengan Directory of Research and Community Engangement University of Indonesia dan Sanggar Budi Rahayu.

Kurikulum pengajaran yang diberikan meliputi pengajaran budaya Jawa, termasuk pemahaman bahasa dan tradisi bersama komunitas warga lokal. Pada kegiatan IYJCC, peserta, dosen pengajar, dan warga lokal turut berperan aktif dalam kegiatan ini. Kegiatan yang dilakukan antara lain, pelatihan bahasa Jawa, pelatihan alat musik tradisional gamelan dan tari Jathilan, upacara tungguk tembakau diantara gunung Merapi dan Merbabu, perayaan ritual di makam gunung sari, malam inagurasi, festival jazz, melakukan sosial projek bersama warga lokal, pengembangan kepemimpinan, dan mempromosikan budaya Indonesia dan kearifan lokal berskala internasional.

Delegasi terpilih mengikuti serangkaian kegiatan meliputi pengenalan budaya Jawa, mempelajari bahasa Jawa, malam keakraban untuk mepresentasikan setiap budaya dari negara asal masing-masing peserta, dan mengikuti berbagai rangkaian festival. Dalam kegiatan ini, delegasi berkesempatan untuk mengenalkan budaya Indonesia kepada peserta-peserta lain dari berbagai negara dan juga tergabung dalam pementasan festival tungguk tembakau dengan menampilkan lagu-lagu Indonesia yang diiringi dengan gamelan sebagai ucapan terima kasih kepada warga Desa Senden atas sambutan hangat yang diberikan.

 

Afifah Ainiyah (170221607034)

id_IDIndonesian